Sumber Air di Denali (Part 2)

Melanjutkan postingan sebelumnya (kalau belum baca, klik di sini), kali ini mengenai cara kami menyimpan air yang sudah siap konsumsi tersebut.

Jadi, masing-masing dari kami membawa botol nalgene 1 Liter dan 1 termos 0,75 Liter. Untuk kebutuhan minuman hangat seperti kopi, susu, bandrek dll biasanya setelah air mendidih kami langsung mengolahnya menjadi siap minum. Dan tak lupa juga kami siapkan air panas ready stock di termos dan air siap minum di botol nalgene.





Sedangkan untuk kebutuhan memasak nasi, sayuran dll ya langsung saja diolah di nesting yang kami bawa.

Saat perjalanan kami membekali diri dengan air minum di Nalgene dan termos tadi. Tiap-tiap botol Nalgene telah kami lapisi dengan cover botol supaya tetap menjaga suhu air tidak cepat dingin. Tapi walaupun telah diberi cover, air di botol Nalgene tetap akan menjadi dingin. Solusinya air di botol Nalgene tersebut kami campur sedikit demi sedikit dengan air dari termos supaya tidak telalu dingin untuk diminum.



Sedikit cerita unik mengenai cover botol. Kami menggunakan Outdoor Research Water Bottle Parka dan cover botol DIY dari matras dan aluminium foil sesuai arahan kang Iyan yang dijahit sedemikian rupa oleh Maul.

Ternyata botol DIY tersebut lebih baik dalam hal menjaga suhu air di dalam botol. Dengan perlakuan yang kurang lebih sama, botol dengan cover OR lebih cepat terasa dingin dan muncul benih-benih air yang membeku. Dan zipper OR juga sempat macet tidak bisa dibuka karena ikut membeku, sehingga Roby terpaksa menumpang air minum ke saya dan Yasak yang sama sekali tidak mengalami masalah zipper cover botol macet.


===================================
foto dokumentasi AIDeX WANALA UNAIR
by Yasak
===================================

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANAU TUNJUNG, ARGOPURO

PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

ARGOPURO 2018