Secuil Yang Saya Rindukan Dari Jogja


Kata teman saya Sri Sultan Irham, Jogja (provinsi Yogyakarta tepatnya) itu isinya candi, canda, dan candu. Provinsi yang dapat memberikan ribuan kenangan bagi yang mengunjunginya. Mulai dari Malioboro, Titik Nol, Borobudur, Prambanan, Parangtritis, Bakpia, Lempuyangan, angkringan dan banyak lainnya. Memang sangat indah untuk dikenang.

Saya sendiri pun cukup menikmati berbagai atraksi di sana. Apalagi saat melihat anak kecil yang bermain bersama bapak ibunya di Titik Nol. Namun satu hal yang membuat saya senang dan sangat terkejut saat berada di Jogja, juru parkir.


Ya, juru parkir. Kenapa juru parkir ? Di sana, juru parkirnya benar-benar bekerja. Saat sepeda motor yang saya tumpangi datang, juru parkir langsung mengarahkan ke tempat parkir yang kosong.

Saat saya mau keluar pun, saya dibantu untuk mengeluarkan sepeda motor saya. Ditarik dan dihadapkannya pada arah tujuan saya berikutnya. Tak lupa juga saya dibantu menyeberang / menuju jalan raya.

Hal yang teramat sangat susah sekali saya temui di Surabaya, kota yang saya tinggali sejak 2012. Sangat jarang juru parkir yang benar-benar bekerja semestinya. Saat kendaraan datang tak nampak, saat akan keluar auto terdengar suara peluit. Dikasih duit, tiba-tiba menghilang lagi.

Hal tersebut sudah menjadi rahasia umum di Ibukota Jawa Timur ini. Namun saya tegaskan lagi bahwa itu hanya sebagian (walaupun sebagian besar :D). Masih ada beberapa juru parkir yang benar-benar menata dan mengatur lalu lintas di area parkir tempat mereka bertugas.

Sampai sekarang pun saya masih teringat dan sangat berterimkasih atas sikap dari juru parkir di Jogja. Hal yang sepele mungkin apalagi bagi warga Jogja sendiri. Namun akan menjadi hal yang lumrah jika anda sudah merasakan perlakuan para juru parkir di Surabaya :D.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANAU TUNJUNG, ARGOPURO

PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

ARGOPURO 2018