Bent Prop Inn & Misteri Hilangnya Perintilan Outdoor Gear

Mas Yasak di depan pintu kamar Bent Prop Inn

Setelah transit dan ramah tamah dengan pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di San Francisco, tujuan berikutnya adalah Negara Bagian Alaska yang agung dengan sebutan The Last Frontier. Tim AIDeX - WANALA UNAIR mendarat di Ted Stevens Anchorage International Airport dan langsung disambut oleh Kang Ian dan Bu Lenny.

Di Anchorage ini kami stay di Bent Prop Inn, semacam hostel dengan sistem berbagi kamar tidur. Masing-masing kamar dapat diisi maksimal 4 orang. Pas dengan formasi kami saat ini. Selain kamar tidur, juga dilengkapi kamar mandi, ruang santai, dapur lengkap dengan lemari pendingin dan mini bar.

Di sini pula kami mematangkan strategi pendakian dan juga melengkapi perlengkapan yang masih dirasa kurang serta membeli berbagai kebutuhan bahan konsumsi. Yang menjadi tujuan utama kami adalah Costco & Walmart untuk belanja bahan konsumsi, sedangkan kebutuhan perlengkapan pendakian kami mengunjungi toko REI (Recreational Equipment, Inc.) dan AMH (Alaska Mountaineering & Hiking).

Ternyata Bent Prop Inn ini juga menjadi jujukan seorang pendaki Indonesia yang baru saja turun dari Denali. Mbak Putri Handayani namanya, alumni FT UI yang bekerja offshore di Dubai. Banyak cerita dari Mbak Putri yang bisa kami serap pelajarannya untuk persiapan kami sendiri. Mbak Putri juga memberikan banyak sekali logistik & perbekalan camilan yang tidak termakan selama pendakian.


Tim beserta Mbak Putri (baju biru) dan Bu Lili (baju putih) sebelum berangkat menuju Talkeetna

Saat kalender menunjukkan tanggal 24 Mei 2017, pada saat itu pula kami harus segera bergeser menuju Talkeetna. Seluruh perlengkapan yang kami butuhkan dikemas dan diangkut dengan mobil yang mengantar kami. Sedangkan barang-barang yang tidak begitu diperlukan, kami titipkan ke Bu Lili (warga Indonesia yang menetap di Anchorage). Seperti biasa, sebelum meninggalkan tempat, kami selalu memastikan semua barang kami tidak ada yang tertinggal di penginapan ini. Semua sudut ruangan, lemari, laci sudah kami periksa dan dipastikan tidak ada yang tertinggal.

Perjalanan menuju Talkeetna membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Di Talkeetna kami menginap di sebuah log cabin atau rumah yang terbuat dari kayu. Ya, walau hanya lantai atas saja yang kami tempati. Di sini kami mematangkan lagi rencana perjalanan dengan lebih rinci sekaligus mulai packing perlengkapan pendakian per orangnya.

Sedikit keanehan terjadi, saat packing kami baru tersadar ada 1 kantung berisi perlengkapan pendakian yang hilang. Kami mencari ke semua tas yang kami bawa, namun hasilnya nihil. Kami mengingat-ingat lagi, khawatir tertinggal di Bent Prop Inn. Tapi kami yakin bahwa penginapan itu sudah clear. Kemungkinan lainnya terbawa di tas yang dititipkan ke Bu Lili, tetapi setelah dihubungi, juga tidak ada.

Beberapa barang "hilang" tersebut antara lain timbangan travelling, seperangkat alat makan,
mini thermometer, tali prusik, lip balm dsb. Memang mayoritas barang-barang kecil penunjang pendakian, yang biasa kami sebut perintilan sih. Tapi kalau ditotal harganya juga lumayan. Misal tali prusik Beal diameter 3mm harganya kalau tidak salah $ 0.26/yard masing-masing orang setidaknya butuh 14 yard. Saya kira di sini ada prusik no merk seperti di Indonesia yang harganya cuma Rp.1000/meternya 😁.

Kami segera mencari solusi untuk mencari pengganti perintilan yang hilang tersebut, karena itu juga mendukung kenyamanan kita saat pendakian. Beberapa barang bahkan tergolong sangat penting seperti lip balm. Beruntung kami diberi banyak sekali lip balm oleh Mbak Putri. Pun demikian dengan peralatan lainnya, langsung kami cari gantinya. Hingga akhirnya kami bisa segera melengkapinya dan tidak menimbulkan masalah serius saat pendakian.

Hingga kini hilangnya perintilan tersebut masih menjadi misteri dan sering kami jadikan bahan debat kusir 😁.


Bent Prop Inn

===================================
foto dokumentasi AIDeX WANALA UNAIR
by Faish
===================================

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANAU TUNJUNG, ARGOPURO

PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

ARGOPURO 2018