MENJAGA WUDHU

Dulu, salah satu hal yang bikin saya malas untuk solat adalah wudhu. Jadi untuk mengakalinya seringkali saya solat di akhir waktu sehingga kemungkinan di waktu solat berikutnya masih ada wudhunya. Misal pas solat dhuhur di akhir waktu dan ashar di awal waktu. 

Berbagai cara dilakukan supaya tidak perlu wudhu lagi di setiap mau solat. Siasat lain ialah benar-benar menjaga supaya wudhu tidak batal. Menahan diri saat akan buang angin misalnya. Karena yang saya dengar dari Kiai saya, bahwasanya menjaga wudhu itu adalah hal yang mulia.

Suatu ketika setelah solat ashar, Ibu saya bertanya sudah ambil wudhu atau belum. Saya jawab jika masih punya wudhu dari solat dhuhur. Saya juga bercerita kalau sebenarnya tadi wudhu saya hampir batal karena mau buang angin tapi saya tahan atau empet dalam Bahasa Jawa. 

Tentu saja hal itu saya lakukan dengan dalih menjaga wudhu adalah hal mulia. Sontak saja Ibu sedikit kaget dan tertawa. Beliau menjelaskan kalau kebelet buang angin dan buang air itu tidak boleh ditahan-tahan, bahkan saat solat pun sebaiknya dibatalkan dulu.

Dari situ ternyata saya salah memahami karena menilai menjaga wudhu terlalu harfiah. Makna sebenarnya ialah selalu menjaga diri tetap "suci" dengan berwudhu dan memperbaharui wudhu ketika batal.




NB : Al-Fatihah untuk Ibu saya yang di hari ini, 24 Desember 8 tahun lalu berpulang dengan bahagia untuk bertemu dengan PenciptaNYA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DANAU TUNJUNG, ARGOPURO

PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG

ARGOPURO 2018