UNTITLED 1
Ibu saya sudah bertahun-tahun menderita stroke. Beruntung, setelah menjalani beberapa pengobatan dan terapi, Ibu saya bisa kembali berjalan meskipun tertatih-tatih. Dan beruntung pula ingatannya juga masih bagus, serta kesabarannya pun masih terjaga dengan baik.
Suatu ketika, saya harus menjalai sidang proposal tugas akhir. Siang hari saat pulang ke rumah, tentu saja saya ingin bercerita dan berbagi kebahagiaan ini. Namun suasana hati yang tadinya gembira berubah total 180 derajat tak kala saya melihat Ibu duduk di lantai dengan mulut penuh darah.
Lebih mengagetkan lagi, Azza, cucu satu-satunya sekaligus yang paling Ibu sayang menangis & menjerit tidak karu-karuan saat itu.
Setelah bertanya pada saudara, ternyata waktu itu Ibu sedang berjalan dari kamar mandi menuju ruang tengah dengan berpegangan dinding. Saat itu Azza, yang berusia sekitar 5 tahun, merasa neneknya itu menghalagi jalannya. Didoronglah neneknya itu sampai jatuh.
Darah bercucuran keluar dari mulut Ibu, berkali meludah pun tetap darah yang keluar.
Di malam hari kondisi Ibu sudah sangat membaik. Sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Namun tidak demikian dengan Azza, nampaknya masih ketakutan karena saat itu langsung diperingati orang tuanya dan disuruh masuk ke kamar.
Di sisi lain, Ibu sama sekali tidak marah atas kejadian di siang itu. Justru berkali-kali Ibu memanggil Azza supaya tidak takut lagi, mau bermain lagi dengan neneknya itu. Sangat jelas senyum dan tawa Ibu ketika memanggil Azza, walaupun tetap tak berhasil juga
Kurang lebih butuh sekitar 3 hari saat Azza mau kembali bermain dengan neneknya itu.
Yang sedikit saya sesali, kejadian Ibu jatuh terjadi beberapa menit sebelum saya masuk rumah. Mungkin jika saya pulang lebih cepat, Ibu tidak perlu merasakan sakit seperti itu, karena biasanya kalau Ibu baru keluar kamar mandi, selalu saya dampingi dan biasanya juga saya sering bermain dengan Azza, sehingga saat Azza akan mendorong Ibu, bisa saya cegah. Tapi yang terjadi, ya sudahlah pasti terjadi. Mungkin itu salah satu dari banyak media Ibu mencontohkan langsung arti dari sabar dan kasih sayang.
Al-Fatihah untuk Ibu.
Komentar
Posting Komentar