GEAR OUTDOOR FAVORIT #3 - PETZL ACTIK CORE 350 LUMENS
Sejak awal suka naik gunung, saya biasa mempercayakan Petzl sebagai headlamp andalan. Sempat berganti pakai Black Diamond Storm 160 sih, namun sedikit mengecewakan. Headlampnya sih memiliki performa yang luar biasa. Sudah sangat terang, dan full waterproof jadi gak kawatir kalau hujan deras atau gak sengaja terndam air. Tapi sayangnya usianya agak bertahan lama hanya beberapa kali nai gunung, sudah rusak total, sering tidak bisa dinyalakan.
2017 saya berkesempatan pergi ke ke Amerika, dan menyempatkan mampir di toko REI Co Op. Di sana saya tertarik pada beberapa headlamp Petzl tipe terbarunya, Actik Series. Saya coba cek spesifikasi, keren banget sih. Apalagi yang include baterai Petzl, jadi kalau habis bisa diisi ulang. Saya coba cek marketplace, sepertinya di Indonesia juga belum ada yang jual.
Jadilah saya pinang seri tertingginya, Petzl Actik Core 350 Lumens. Sudah dijelaskan di atas, headlamp ini include baterai Petzl Core. Lalu kalau kehabisan daya waktu dipake di gunung gimana ? Tenang, tetap bisa pake baterai AAA tanpa perlu adaptor. berbeda dengan Petzl Tikka RXP, yang perlu adaptor biar bisa pake baterai AAA.
Actik Core ini hampir dipastikan selalu ikut dalam setiap perjalanan kegiatan outdoor saya, baik naik gunung, camping ceria, panjat tebing, caving, malah sering saya gunakan juga untuk keperluan sehari-hari di rumah.
Dengan 350 Lumens, sudah sangat memenuhi kebutuhan saya saat naik gunung, malah jarang saya gunakan full 350 Lumens. Baru saya gunakan jika mata perlu melihat lebih detail / melihat jarak yang agak jauh.
Terdapat 2 LED putih dengan 3 level kecerahan dan 1 LED merah. Jadi bisa memilih level kecerahan sesuai kebutuhan. Untuk lampu kedip-kedipnya hanya bisa menggunakan LED merah.
Hedlamp ini juga tergolong ringan, bobotnya hanya 86 Gram. Menang jauh dibanding BD Storm yang mencapai 110 gram, belum baterainya. Jika menggunakan baterai AAA, Petzl Actik butuh 3 baterai sedangkan BD Storm butuh 4 jadilah tambah berat lagi.
Saat digunakan untuk susur gua pun headlamp ini tidak mengecewakan. Sudah cukup membantu saat penelusuran, dan sebagai lighting foto / video pada jarak dekat. Karena karakteristik headlampnya wide / flood dan "kurang terang" untuk di dalam gua, biasanya saya tandem dengan senter Fenix PD35 Tactical 1000 lumens yang lebih terang dan cahayanya lebih fokus jadi bisa long throw.
Diletakkan pada helm Petzl Alveo Vent + tandem dengan Fenix PD35 Tactical 1000 Lumens |
Untuk daya tahan baterai sebenarnya saya tidak pernah benar-benar melakukan test, tapi menurut saya cukup irit sih. Saat penelusuran Gua Wardi memakai baterai Petzl Core bertahan sekitar 6 jam penggunaan terus menerus. Sempat beberapa kali off tapi hanya sebentar. Penggunaannya juga banyak yang full power mengingat kondisi gua yang gelap total dan kebutuhan pencahayaan foto / video.
Setelah 6 jam itupun tidak benar-benar mati total, melainkan sudah mulai redup. Karena saya butuh penerangan maksimal, jadi langsung saya ganti dengan baterai AAA. Yang sudah pasti diketahui bahwa semakin besar lumenasi lampu yang dihasilkan, maka semakin boros juga konsumsi dayanya.
Hal yang saya rasa masih kurang dari headlamp ini ada di kemampuan tahan airnya. Masih agak was-was sih kalau kena air hujan meskipun hanya gerimis. Apalagi kalau digunakan di gua berair yang bahkan harus melewati kolam / genangan yang cukup dalam. Satu lagi kelemahannya, harganya cukup mahal bagi saya ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Entrance Gua Wardi |
Oh iya, series Actik ini sudah mendapatkan beberapa kali upgrade dari Petzl. Mulai dari yang 450 Lumens, bahkan yang terbaru sudah 600 Lumens.
Komentar
Posting Komentar