Postingan

GEAR OUTDOOR FAVORIT #3 - PETZL ACTIK CORE 350 LUMENS

Gambar
Sejak awal suka naik gunung, saya biasa mempercayakan Petzl sebagai headlamp andalan. Sempat berganti pakai Black Diamond Storm 160 sih, namun sedikit mengecewakan. Headlampnya sih memiliki performa yang luar biasa. Sudah sangat terang, dan full waterproof jadi gak kawatir kalau hujan deras atau gak sengaja terndam air. Tapi sayangnya usianya agak bertahan lama hanya beberapa kali nai gunung, sudah rusak total, sering tidak bisa dinyalakan. 2017 saya berkesempatan pergi ke ke Amerika, dan menyempatkan mampir di toko REI Co Op. Di sana saya tertarik pada beberapa headlamp Petzl tipe terbarunya, Actik Series. Saya coba cek spesifikasi, keren banget sih. Apalagi yang include baterai Petzl, jadi kalau habis bisa diisi ulang. Saya coba cek marketplace, sepertinya di Indonesia juga belum ada yang jual. Jadilah saya pinang seri tertingginya, Petzl Actik Core 350 Lumens. Sudah dijelaskan di atas, headlamp ini include baterai Petzl Core. Lalu kalau kehabisan daya waktu dipake di gunung gimana ?

GEAR OUTDOOR FAVORIT #2 - THE NORTH FACE DRYZZLE

Gambar
The North Face Dryzzle Tak terasa sudah 10 tahun jaket ini menemani perjalanan saya di dunia outdoor, terkhusus pendakian gunung. Jaket ini pernah sedikit saya review di blog ini juga, bisa dicheck di SINI  . Kali ini saya ulas kondisinya setelah 1 dekade pemakaian. Jaket ini hampir selalu saya pilih saat mendaki gunung. Baik digunakan benar-benar sebagai rain jacket, ataupun hanya sekedar untuk mencegah dinginnya angin gunung menusuk tulang. TNF Dryzzle di Argopuro 2014, diambil dari postingan tahun 2015 Untuk kondisinya tentu saja sudah tidak seprima saat kondisi masih baru. hampir semua seam sealnya sudah terkelupas. Beberapa kali direpair sendiri, terkelupas lagi, repair lagi dan seterusnya. Hasilnya juga tidak mengecewakan, tapi tetap masih jauh di bawah kualitas kalau direpair pada ahlinya. Kemampuan waterproofingnya juga sudah sangat berkurang, namun masih bisa diandalkan. Ya basah sedikit-sedikit lah. Bagi saya bukan masalah berarti, selama yang basah adalah baju lapangan, dan

GEAR OUTDOOR FAVORIT #1 - NALGENE WIDEMOUTH 1 L

Gambar
Salah satu outdoor gear favorit saya. Sederhana saja, hanya botol air minum. Tidak kurang tidak lebih. Bukan botol air minum kekinian macam corkcicle, Stanley, Hydro Flask dkk. Ya, ini adalah Nalgene widemouth kapasitas 1 Liter. Mungkin yang sedikit istimewa adalah botol ini berwarna glow in the dark. Salah satu fitur yang menjadikan perimbangan saya membeli botol itu. Fungsinya apa ? tidak ada sih, cuma buat seru-seruan aja. Buat bahan cerita dan canda tawa ketika gelap saat camp malam hari atau di dalam goa. Terhitung sampai sekarang, sudah 10 tahun botol ini menemani perjalanan saya. Baik di kegiatan outdoor maupun sehari-hari. Marking brand Nalgene Sangat awet. Memang itu alasan utama saya membeli botol nalgene ini. Dengan hobi berkegiatan outdoor, tidak bisa menghindarkan alat-alat saya tersiksa karena jatuh, kena gesekan, tertindih, terbentur dll. Dan memang Nalgene terbukti tangguh serta menjawab kebutuhan saya. Apalagi kalau penggunaannya sedikit ugal-ugalan atau gradakan kata

SENAM DAN STROKE

Setelah ayah meninggal, Ibu menikah lagi saat saya berusia kurang lebih 4 tahun, yang kemudian saya panggil Bapak. Kehidupan kami pun turut banyak berubah. Yang awalnya saya dan Ibu tinggal di Kota Probolinggo jadi pindah ikut Bapak di daerah Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Kehidupan kami ya selayaknya keluarga pada umumnya, tidak terlalu bergelimang harta namun juga tidak pernah kekurangan. Bapak bekerja sebagai PNS di Dinas Pertanian Kota Probolinggo. Tidak ada masalah berarti dalam keluarga kami. Hingga pada suatu saat, di kantor Bapak ada acara senam sehat rutin bersama seluruh keluarga kantor. Ibu pun turut serta ikut dalam acara tersebut. Namun tak seperti biasanya, Bapak dan Ibu pulang lebih awal. Malahan kata Ibu, Bapak tidak sempat ikut acara senam sama sekali, sesampainya di kantor hanya diam di mobil saja. Bapak merasa tidak enak badan, maka dari itu memutuskan untuk pulang. Saat sampai di rumah, Bapak langsung diperiksa oleh bidan, Bu Ketut namanya, yang kebetula

OLAHRAGA, BAHAGIA, DAN INSOMNIA

Gambar
Banyak jurnal maupun pendapat para ahli bahwasanya olahraga selain menyehatkan badan juga akan menimbulkan efek kebahagiaan. Selain itu juga bisa dijadikakan solusi bagi yang mengalami insomnia atau susah untuk tidur malam. Mungkin secara gampang, olahraga akan membuat tubuh kita lelah dan lebih mudah untuk tertidur. Bagi saya pribadi, juga setuju atas argumen tersebut. Ketika berolahraga, apapun itu, baik yang berupa latihan biasa atau yang berbentuk permainan seperti futsal, badminton, voli dll, saya bisa merasa bahagia. Walaupun tubuh merasakan capek, nyeri, bahkan sakit karena salah gerak dan benturan. Tubuh yang lelah, secara logika akan membuat kita tidur dengan mudah dan biasanya sangat nyenyak. Namun seringkali hal berkebalikan yang saya rasakan. Walaupun tubuh sudah sangat lelah, tapi seolah otak terus menyuruh untuk bergerak. Atau setidaknya menyuruh untuk melakukan sesuatu hal yang tidak jelas. Biasanya saya gunakan untuk bersih-bersih rumah, menyapu, mengepel lantai yang pa

UNTITLED 1

Gambar
Ibu saya sudah bertahun-tahun menderita stroke. Beruntung, setelah menjalani beberapa pengobatan dan terapi, Ibu saya bisa kembali berjalan meskipun tertatih-tatih. Dan beruntung pula ingatannya juga masih bagus, serta kesabarannya pun masih terjaga dengan baik. Suatu ketika, saya harus menjalai sidang proposal tugas akhir. Siang hari saat pulang ke rumah, tentu saja saya ingin bercerita dan berbagi kebahagiaan ini. Namun suasana hati yang tadinya gembira berubah total 180 derajat tak kala saya melihat Ibu duduk di lantai dengan mulut penuh darah. Lebih mengagetkan lagi, Azza, cucu satu-satunya sekaligus yang paling Ibu sayang menangis & menjerit tidak karu-karuan saat itu. Setelah bertanya pada saudara, ternyata waktu itu Ibu sedang berjalan dari kamar mandi menuju ruang tengah dengan berpegangan dinding. Saat itu Azza, yang berusia sekitar 5 tahun, merasa neneknya itu menghalagi jalannya. Didoronglah neneknya itu sampai jatuh. Darah bercucuran keluar dari mulut Ibu, berkali melud

MENJAGA WUDHU

Dulu, salah satu hal yang bikin saya malas untuk solat adalah wudhu. Jadi untuk mengakalinya seringkali saya solat di akhir waktu sehingga kemungkinan di waktu solat berikutnya masih ada wudhunya. Misal pas solat dhuhur di akhir waktu dan ashar di awal waktu.  Berbagai cara dilakukan supaya tidak perlu wudhu lagi di setiap mau solat. Siasat lain ialah benar-benar menjaga supaya wudhu tidak batal. Menahan diri saat akan buang angin misalnya. Karena yang saya dengar dari Kiai saya, bahwasanya menjaga wudhu itu adalah hal yang mulia. Suatu ketika setelah solat ashar, Ibu saya bertanya sudah ambil wudhu atau belum. Saya jawab jika masih punya wudhu dari solat dhuhur. Saya juga bercerita kalau sebenarnya tadi wudhu saya hampir batal karena mau buang angin tapi saya tahan atau empet dalam Bahasa Jawa.  Tentu saja hal itu saya lakukan dengan dalih menjaga wudhu adalah hal mulia. Sontak saja Ibu sedikit kaget dan tertawa. Beliau menjelaskan kalau kebelet buang angin dan buang air itu tidak bol